Tuesday, August 30, 2016

Tumbuhnya Rasa Cinta Terhadap Indonesia di Negeri Orang


Hammarkulle, sebuah daerah yang terletak di Timur Laut Kota Gothenburg, Swedia. Tempat ini memiliki keanekaragaman budaya yang cukup kaya karena orang-orang dari berbagai macam suku bangsa tinggal di sini. Mulai dari timur tengah, amerika latin, hingga afrika. Sejak akhir tahun 70-an, di daerah ini diadakan karnaval tahunan. Karnaval yang diadakan di sekitar bulan Mei ini menampilkan budaya dari berbagai macam negara.
Tahun ini, Hammarkullekarnevalen, atau karnaval Hammarkulle, diadakan tanggal 28 Mei lalu dan merupakan karnaval terbesar di Gothenburg. Ribuan orang berpartisipasi di karnaval ini. Parade, stand jajanan, dan penampilan di panggung menjadi bagian dari karnaval ini. Pengunjung dapat menyicipi makanan dari berbagai negara, mulai dari wafel Belgia hingga Ćevapi dari negara Balkan.
Bagian dari parade di Hammarkullekarnevalen

Salah satu dari lusinan performer di karnaval tersebut adalah was Indonesiska Föreningen i Göteborg (forum Indonesia di Gothenburg). Dengan memakai pakaian tradisional Indonesia (tepatnya pakaian dari Sumatera Barat dan Bali), mereka menampilkan 2 tarian tradisional Indonesia. Saya merupakan salah satu dari mereka.
Penampilan pertama adalah tari Cenderawasih yang ditampilkan oleh Andita dan Yeni dengan pakaian tradisional Bali. Tarian yang terinspirasi dari burung cendrawasih ini memukau penonton dengan gerakan-gerakannya yang mengalir dan indah. Rok pada pakaian mereka memberikan impresi ekor dan kepakan sayap cenderawasih.
Mbak Andita dan Mbak Yeni menampilkan tari Cenderawasih

Lalu dimulailah tarian kedua, Tari Serampang Dua Belas yang berasal dari Deli Serdang, Sumatera Barat. Tarian ini merepresentasikan perjalanan pemuda dan pemudi dalam mencari cinta. Gerakan-gerakan dari tarian ini sarat akan filosofi perjalanan cinta pemuda dan pemudi Indonesia. Santun, halus, dan penuh rasa hormat terhadap lawan jenisnya, dihiasi oleh sedikit gerakan lucu yang menunjukkan rasa malu-malu saat mencoba memikat pujaan hati. Saya dan Luki, sekaligus sebagai perwakilan mahasiswa Indonesia di Swedia memerankan laki-laki, sementara Mbak Herny dan Mbak Gamma memerankan perempuan di tarian ini.
Tari Serampang Dua Belas

Kami hanya punya waktu 1 bulan untuk mempersiapkan diri melakukan tarian yang rumit ini. Setahu saya, dibutuhkan lebih dari 3 bulan untuk dapat melakukannya dengan sempurna, sehingga bisa ditebak bahwa kami melakukan beberapa kesalahan saat menampilkan tarian di sana. Namun, penonton nampak terhibur dengan penampilan kami, melihat dari cara mereka bertepuk tangan dan sorak sorai yang meriah.
Sejujurnya, dulu saya hampir tidak pernah peduli dengan hal-hal tradisional Indonesia seperti seni, budaya, tarian dan semacamnya. Namun, berada 14000 kilometer dari rumah malah menyadarkan saya bahwa budaya Indonesia memang sangat kaya, indah, dan patut diberi apresiasi. Hidup di lingkungan internasional, seperti kuliah di Swedia memberi banyak kesempatan untuk memperkenalkan negara kita ke dunia luar. Kita juga bisa mengambil esensi dan filosofi dari budaya, seni, atau tarian-tarian Indonesia untuk diaplikasikan di kehidupan dunia modern dan era globalisasi ini.

Terakhir, saya juga dapat mengenal lebih banyak budaya dari berbagai belahan dunia. Semuanya indah dan memiliki filosofinya tersendiri. Festival Hammarkullekarnevalen diadakan setiap tahun. Jangan ditanya, saya ingin melakukan performance lagi tahun depan. Hobi saya di bela diri membuat saya ingin melakukan performance silat untuk karnaval berikutnya.

Siap untuk Menampilkan Silat Tahun Depan! Apakah Hanya Akan Menjadi Wacana?

1 comment:

  1. Mas, tari serampang 12 itu dari Sumatera Utara loh bukan Sumatera Barat. Diralat ya mas.

    ReplyDelete

Earth Brick and Stone: Workshop Frenzy